Pada tanggal 20 September 2014, Pudak Scientific menyelenggarakan kegiatan pelatihan untuk topik biologi, bertajuk Pelatihan Fisiologi Peredaran Darah Manusia. Pelatihan ini membahas tentang pembelajaran dan cara mengajarkan materi fisiologi peredaran darah di sekolah.

Pelatihan ini diikuti oleh peserta yang merupakan guru SMP dan SMA yang berasal dari DKI Jakarta dan Jawa Barat. Peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti pelatihan ini, karena pada pelatihan kali ini peserta banyak melakukan praktikum yang menarik.

Sesi pertama diawali dengan pemberian materi teori tentang pembelajaran materi fisiologi peredaran darah dan penggunaan serta perawatan peralatan yang digunakan dalam praktikum fisiologi peredaran darah. Sesi ini diakhiri dengan kegiatan praktikum, di antaranya:

• Tes darah
• Pembuatan preparat sel darah
• Pembekuan darah
• Konsentrasi sel darah

Setelah sesi istirahat, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan pabrik. Dari kunjungan pabrik ini diharapkan para peserta dapat mengetahui tata cara pembuatan alat peraga pendidikan yang biasa mereka gunakan di sekolah.

Sesi kedua dilaksanakan dengan sistem praktikum paralel, antara lain:

• Menghitung sel darah menggunakan hemasitometer neubauer
• Pengukuran kadar hemoglobin dengan menggunakan haemometer Sahli dan kertas Tallquist
• Mengukur tekanan darah
• Pengukuran EKG
• Pengamatan pembuluh darah pada ikan

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Pada sesi diskusi ini para peserta dan pembicara saling berdiskusi tentang permasalahan dalam proses pembelajaran fisiologi peredaran darah di sekolah, terutama mengenai praktikum yang diadakan disekolah. Berdasarkan hasil diskusi, disepakati bahwa kegiatan praktikum memang sangat penting dalam materi fisiologi peredaran darah.

Salah satu peserta mengatakan: “Dengan mengikuti pelatihan ini, saya jadi mengetahui beberapa praktikum yang menarik bagi siswa, salah satunya adalah pengamatan pembuluh darah pada ekor ikan. Menurut saya, praktikum tersebut sangat menarik dan dapat membuat sesuatu yang abstrak, bagi siswa, menjadi konkret”.